header website 2024 hijau.12

Ramadhan 1445-H
Ramadhan 1445-H
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa
Penandatanganan Pakta Integritas Pengadilan Agama Kab. Kediri
Penandatanganan Pakta Integritas Pengadilan Agama Kab. Kediri
Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Posbakum 2024
Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Posbakum 2024
Hadiri Upacara Hari Bela Negara di Pemkab Kediri
Hadiri Upacara Hari Bela Negara di Pemkab Kediri
Adakan Monev Bersama POS KEDIRI
Adakan Monev Bersama POS KEDIRI
Bincang Santai dengan Para Advokat
Bincang Santai dengan Para Advokat
Musyawarah Cabang IKAHI Kabupaten Kediri
Musyawarah Cabang IKAHI Kabupaten Kediri
Hadiri Upacara HUT KORPRI Ke-52 di Pemkab Kediri
Hadiri Upacara HUT KORPRI Ke-52 di Pemkab Kediri
Ketua Hadiri Kuliah Umum UIT Lirboyo Kediri
Ketua Hadiri Kuliah Umum UIT Lirboyo Kediri
E-Hijab
E-Hijab
Merupakan Aplikasi Hitung Biaya Panjar Perkara Pengadilan Agama Kab. Kediri
PTSP Online
PTSP Online
Pelayanan Terpadu Satu Pintu secara Online dengan menggunkan fitur chatting dengan Petugas PTSP Kami...
SIANDOL
SIANDOL
(Sistem Antrian Sidang Online)
SIVALAC
SIVALAC
(Sistem Validasi Akte Cerai)
11 Aplikasi Inovasi Ditjen Badilag
11 Aplikasi Inovasi Ditjen Badilag
Nilai-Nilai Organisasi Di Lingkungan Ditjen Badilag
Nilai-Nilai Organisasi Di Lingkungan Ditjen Badilag
Pesan Moral Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung Republik Indonesia(Dr.Drs.H. Aco ...
8 NILAI-NILAI UTAMA MAHKAMAH AGUNG RI
8 NILAI-NILAI UTAMA MAHKAMAH AGUNG RI
ZONA INTEGRITAS PENGADILAN AGAMA KAB. KEDIRI
lambang1 lambang2 lambang3 lambang4 lambang5 lambang6 lambang7

Ditulis oleh Wakil Ketua on . Dilihat: 44186

ROH MENENGOK JASAD

(Drs. H. AHMAD FANANI, M.H*)

 

Ruh Manusia 2

            Manusia bisa hidup karena masih bersatunya roh dan jasad. Suatu saat, apabila roh dan jasad berpisah maka manusia mengalami kematian. Walaupun jasad masih lengkap dengan segala anggotanya namun kalau roh sudah keluar, jasad tidak bisa lagi berbuat sesuatu. Dulu kaki masih bisa melangkah, tangan bisa bergerak, mulut bisa berbicara, mata bisa melihat, hidung bisa mencium, telinga bisa mendengar dan segenap anggota jasad masih berfungsi. Tapi semua sudah berakhir dengan keluarnya roh dari jasad.

            Proses keluarnya roh dari jasad melalui eksekusi “malakal maut” atas perintah Allah Swt manakala ajal sudah tiba. Perlakuannya mencabut roh manusia berbeda-beda antar orang per orang. Mulai dari cara yang sangat lembut sampai kepada cara yang sangat kasar. Tergantung manusia seperti apa yang sedang dia cabut rohnya. Manusia beriman dia memperlakukan sangat santun, sementara manusia fasiq apalagi kafir perlakuannya sangat bengis.

            Sesantun-santunya perlakuan malaikat dalam mencabut roh tetap sakitnya bukan kepalang. Imam Ghazali dalam kitabnya “Kasyfu Ilmil Akhirah” mengemukan sebuah hadits yang menjelaskan sakitnya sakaratul maut. Nabi Saw bersabda : “Sakaratul maut (proses pencabutan roh) itu lebih perih daripada tiga ratus tebasan pedang. Karenanya ketika itu tubuhnya mengeluarkan keringat. Matanya mendelik, hidungnya membengkak, tulang rusuknya terangkat, nafasnya meninggi, dan warna kulitnya menguning (pucat)”.

            Akibat cabutan tersebut, manusia hidup berubah status menjadi mayat dan tubuh utuh seketika menjadi jenazah. Secara umum terjadi pada semua orang jasadnya segera mengalami kerusakan. Memang ada orang yang jasadnya tidak hancur setelah terkubur puluhan bahkan ratusan tahun, tetapi hanya orang tertentu saja.

Kebanyakan apabila sudah menjadi jenazah, sekujur tubuh kaku tidak ada daya untuk bergerak. Tidak lama kemudian mulai mengeluarkan aroma tidak sedap. Sunahnya agar cepat menyelenggarakan fardhu kifayah. Bagi muslim yang masih hidup mempunyai kewajiban terhadap jenazah tersebut untuk memendikan, mengkafani, menshalatkan dan menguburkan.

Asal usul jasad manusia dari unsur tanah dan akan kembali ke tanah. Jenazah masuk liang lahat, ditimbun dan dikubur di dalam tanah. Jasad berproses dari hari ke hari mengalami kehancuran. Tubuh sintal menjadi santapan cacing tanah. Tulang belulang menjadi rapuh dan lenyap dalam dekapan tanah. Benar peringatan pembaca talqin : “Dzahabat ankad dunya wa zibatuha, washirtal aan fi barzakhin min baraazikhil aakhirah”. Telah lenyap darimu negeri dunia dan segala kesenangannya. Anda sekarang berada di suatu tempat transit menuju negeri akhirat.

Setelah berpisahnya roh dengan jasad, roh kembali berposisi di alam arwah dan jasad terkubur di dalam tanah sampai hari kebangkitan. Menurut pantauan ahli ilmu akhirat roh sering mundar mandir menengok jasad. Menyaksikan kondisi jasad sepeninggalnya selama ini dan ingin mengetahui tempat kenangannya selama di dunia. Berkali-kali roh minta izin kepada Allah untuk berkelana mendatangi jasadnya dan tempat yang pernah dia tempati.

Imam Abdurrahim bin Ahmad Al-Qadhi dalam kitabnya “Daqaiqul Akhbar” bercerita banyak tentang prosesi setelah kematian, termasuk menjelaskan saat-saat roh menengok jasad.

Mengutip ucapan Rasulullah Saw : “Apabila roh telah dicabut dari jasad anak cucu Adam as dan telah lewat masa tiga hari, maka berkatalah roh itu : “Wahai Tuhan izinkan aku berjalan untuk melihat apa yang telah aku tempati”.

Allah Swt mengizinkan roh itu, roh sampai ke kubur dan melihat jasadnya dari jarak dekat. Ternyata dari lubang hidung dan mulut jasad itu mengalir darah. Roh tersebut menangis dengan tangisan berkepanjangan. Roh itu berkata : “Sungguh kasihan jasadku, wahai kekasihku, tidakkah kamu ingat masa hidupmu bahwa tempat ini adalah tempat yang keras, tempat bencana, tempat kesusahan, tempat kesedihan dan tempat penyesalan”.

Ketika lewat hari yang ke lima, roh meminta izin lagi kepada Allah. Wahai Tuhan izinkan aku melihat jasadku lagi. Allah mengizinkan dan roh itu mendatangi kubur dan melihat jasadnya dari dekat. Ternyata dari jasad itu melalui lubang hidung, mulut dan telinganya mengalir darah bercampur nanah yang kental. Roh kembali menangis seraya berkata : “Aduh sungguh kasihan jasadku, bukankah waktu hidupmu ada peringatan bahwa tempat ini adalah tempat kesedihan, kesusahan dan cobaan. Ulat, belatung, cacing dan kalajengking benar-benar memakan dan merobek kulit dan seluruh anggota tubuh”.

Lewat hari ke tujuh roh kembali memohon izin kepada Allah. “Wahai Tuhan izinkan kembali aku melihat jasadku”. Allah kembali mengizinkan roh untuk melihat jasadnya. Roh berkelana ke kubur dan dari jarak dekat melihat jasadnya. Dari jasad terdapat banyak ulat masing-masing menggerogoti sehingga jasad hancur tidak berbentuk lagi. Roh menangis sambil berkata : “Wahai jasadku, tidakkah kamu ingat masa-masa hidupmu? Anak-anakmu, teman-temanmu, kerabat-kerabatmu, pasangan hidupmu, sahabat karibmu dan tetangga baikmu. Mereka semua bersedih sebagaimana aku menangisimu”.

Menurut riwayat dari Abu Hurairah. Ketika seorang mukmin meninggal dunia, maka rohnya berputar-putar di sekitar rumahnya selama satu bulan. Roh melihat apa yang telah dia tinggalkan. Bagaimana ahli waris membagi harta warisan. Bagaimana ahli waris membayarkan hutang-hutangnya. Apabila sempurna satu bulan roh kembali menengok jasadnya. Roh kembali mondar mandir hingga satu tahun. Selama itu dia mengetahui siapa pula yang mendo’akannya. Setelah genap satu tahun roh menetap di alam arwah bersama roh-roh yang lain sampai hari kiamat tiba yaitu ditiupnya sangkakala.

Mengungkapkan cerita di atas hanya sekedar mengingatkan bahwa diri ini akan mengalami dan melewati masa-masa tersebut. Mungkin cerita itu cukup menggugah sehingga menjadi pelajaran berharga bagi orang yang ingin mengambil pelajaran. Mau mempersiapkan bekal menuju akhirat dengan iman yang kuat dan amal shaleh yang banyak. Melaksanakan kewajiban dan menjauhi larangan serta melaksanakan sunah.

Bagi yang tidak mau mengambil pelajaran, cerita tersebut hanya cerita biasa yang masih perlu kebsahan dalilnya. Masih perlu diuji dengan logika karena belum ada penelitian para ilmuan tentang kehidupan sesudah mati. Padahal banyak ilmuan dan para pemikir yang sudah mati tapi tidak pernah kembali lagi ke dunia. Mempertentangkan dalil karena kedangkalan ilmu dan belum mengalami.

Banyak bukti terjadi kematian pada seseorang yang menurut logika belum layak mati, tetapi itu terjadi. Bagi yang mengingkari kondisi sesudah kematian itu haknya. Namun ada baiknya memperhatikan kata-kata orang bijak yang mengingatkan : “Sebelum meninggal dunia, maka dunia adalah nyata dan akhirat berupa cerita. Sesudah meninggal dunia, maka akhirat nyata dan dunia tinggal cerita”.

Semoga Allah senantiasa menambah kekuatan iman kita. Dia menghidupkan kita dalam suasana penuh kebaikan dan apabila tiba saatnya Dia mematikan kita dalam kondisi menyenangkan.

*Wakil Ketua Pengadilan Agama Kabupaten Kediri

  

Add comment


Security code
Refresh

Layanan dan Prosedur Berperkara Untuk Disabilitas

 

 

Hubungi Kami

Pengadilan Agama Kab. Kediri

Jl. Sekartaji, No. 12 - 64101

Ngasem - Kabupaten Kediri

Jawa Timur Telp: 0354 - 682175


Email : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

           Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.


 

Media Sosial :

FB icon IG icon YT icon GMAP


 

Pengadilan Agama Kabupaten Kediri@2020