header website 2024 hijau.12

Ramadhan 1445-H
Ramadhan 1445-H
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa
Penandatanganan Pakta Integritas Pengadilan Agama Kab. Kediri
Penandatanganan Pakta Integritas Pengadilan Agama Kab. Kediri
Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Posbakum 2024
Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Posbakum 2024
Hadiri Upacara Hari Bela Negara di Pemkab Kediri
Hadiri Upacara Hari Bela Negara di Pemkab Kediri
Adakan Monev Bersama POS KEDIRI
Adakan Monev Bersama POS KEDIRI
Bincang Santai dengan Para Advokat
Bincang Santai dengan Para Advokat
Musyawarah Cabang IKAHI Kabupaten Kediri
Musyawarah Cabang IKAHI Kabupaten Kediri
Hadiri Upacara HUT KORPRI Ke-52 di Pemkab Kediri
Hadiri Upacara HUT KORPRI Ke-52 di Pemkab Kediri
Ketua Hadiri Kuliah Umum UIT Lirboyo Kediri
Ketua Hadiri Kuliah Umum UIT Lirboyo Kediri
E-Hijab
E-Hijab
Merupakan Aplikasi Hitung Biaya Panjar Perkara Pengadilan Agama Kab. Kediri
PTSP Online
PTSP Online
Pelayanan Terpadu Satu Pintu secara Online dengan menggunkan fitur chatting dengan Petugas PTSP Kami...
SIANDOL
SIANDOL
(Sistem Antrian Sidang Online)
SIVALAC
SIVALAC
(Sistem Validasi Akte Cerai)
11 Aplikasi Inovasi Ditjen Badilag
11 Aplikasi Inovasi Ditjen Badilag
Nilai-Nilai Organisasi Di Lingkungan Ditjen Badilag
Nilai-Nilai Organisasi Di Lingkungan Ditjen Badilag
Pesan Moral Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung Republik Indonesia(Dr.Drs.H. Aco ...
8 NILAI-NILAI UTAMA MAHKAMAH AGUNG RI
8 NILAI-NILAI UTAMA MAHKAMAH AGUNG RI
ZONA INTEGRITAS PENGADILAN AGAMA KAB. KEDIRI
lambang1 lambang2 lambang3 lambang4 lambang5 lambang6 lambang7

Ditulis oleh Wakil Ketua on . Dilihat: 927

MENUTUPI KETUAAN

(Drs. H. AHMAD FANANI, M.H*)

 

parents 730x400

Bagi manusia yang panjang umur akan mengalami masa tua. Semakin hari umur manusia bertambah dan pertambahan usia itulah yang menjadi proses penuaan. Mengalami penuaan tentu sebuah keniscayaan yang orang tidak bisa menghindarinya. Ada yang mengatakan semua penyakit ada obatnya kecuali tua yang tidak ada obatnya. Tua memang bukan penyakit, namun identik dengan perubahan keadaan seseorang. Penuaan adalah sebuah proses perkembangan manusia dari masa anak-anak, remaja, dewasa dan menjadi tua.

            Akibat dari penuaan yang menjadikan penurunan kekuatan fisik dan mental itu disebut ketuaan atau kondisi tua. Semula fisik tegar dan tegap, tapi karena ketuaan kini menjadi agak gemulai. Tadinya tubuh sintal, montok serta berisi namun karena sudah tua sekarang menjadi kurus seakan kurang gizi. Dahulu ketika usia 20 tahunan sangat cantik jelita, ternyata kecantikan berangsur sirna. Kegagahan dan ketampanan tidak lagi menjadi andalan seperti waktu dulu karena organ tubuh sudah lesu dimakan usia. Segala kebanggan zaman dulu mulai lenyap sebab ketuaan.

Setiap hari terlihat dengan mata kepala kehidupan orang-orang yang sudah tua. Para tetangga, anggota keluarga dan bahkan diri sendiri yang mengalami ketuaan itu. Terbukti kulit kencang yang dulu dirawat, perlahan mengeriput. Tenaga super yang dimiliki semakin mengendur. Berjalan saja bergetar apalagi untuk mengankat barang. Mata indah yang dulu terlihat tajam, perlahan meredup, rambut indah yang menjadi mahkota kepala pun tak hitam lagi dan sudah bertabur uban. Senyuman menawan berubah menjadi senyum menakutkan karena gigi banyak yang rontok.

Seorang guru pernah mendiskripsikan kondisi masa tua dengan ujung kata “ur”. Katanya : “Kalau sudah tua otot asalnya kencang berubah jadi kendur. Gigi yang asalnya tertata rapi satu persatu mulai gugur. Rambut di kepala mulai meninggalkan dunia hitam karena uban telah bertabur. Penglihatan mata tadinya jelas menjadi kabur. Berjalan karena tidak kuat lagi, tekadang maju dan terkadang mundur. Dulu kalau tidur nyenyak sekali, sekarang susah untuk tidur. Dulu kalau berbicara bahasanya jelas dan sekarang suka ngelantur. Pikiran jernih berubah ngaur. Makan terbatas cuma bubur”.

Nampaknya sudah menjadi sunatullah apabila manusia ketuaan segalanya berubah. Walau demikian tebuka kemungkinan bagi yang menjaga diri sejak awal agar kekurangan saat ketuaan tidak terlalu parah. Banyak upaya mereka lakukan agar diri tetap kelihatan muda. Merawat kulit dengan lulur. Menjaga kesehatan dengan mengatur pola makan. Sering mengonsumsi buah dan makanan bergizi. Tidak terlalu menguras tenaga dan pikiran dengan istirahat yang cukup. Melakukan olahraga secukupnya agar peredaran darah lancar dan persendian tidak kaku. Mempermak organ tubuh yang sudah rusak dan suka refreshing menghibur diri supaya awet muda.

Sekita tahun 70 an, Rhoma Irama merilis lagu dengan judul “Awet Muda”. Lagu tersebut kurang lebih berbunyi : Apabila Anda mau awet muda. Sesungguhnya mudah sekali obatnya. Usahakan selalu gembira. Walau sesen pun uang tak punya. Kalau perlu banyak-banyaklah tertawa. Tetapi jangan seperti orang gila. Bagi yang sudah tumbuh uban di kepala. Walau sudah tua coba berjiwa muda. Juga bagi orang yang tak bergigi lagi. Pasang gigi palsu kembali muda lagi. Kalau mau mendengar nasihat saya. Pasti Anda akan melihat hasilnya. Sepuluh tahun ‘kan lebih muda. Dari usia Anda semula. Apabila Anda mau awet muda. Coba lakukan saya punya bicara”.

Menurut Si Raja Dangdut, lagunya itu memberi solusi bagi yang ingin menutupi ketuaan. Walaupun sudah tua jika mau mengikuti bicaranya akan terlihat awet muda. Sehari-hari selalu gembira dan banyak tertawa. Berpenampilan seperti penampilan anak muda. Cara berpakaian maupun gaya bertingkah seperti tingkahnya anak muda. Pokoknya selalu berusaha dimuda-mudakan dan tetap berjiwa muda. Apabila ada bagian tubuh rusak ganti dengan yang baru. Memasang gigi palsu atau rambut palsu sehingga terlihat muda sepuluh tahun dari usia sebenarnya.

Solusi tersebut memang ada benarnya tetapi tidak menjamin seratus persen. Banyak yang berusaha menutupi ketuaan dengan berbagai cara namun tetap saja tuanya kelihatan. Seandainya ketuaan bisa tertutupi dengan selalu berjoget ria, pasti artis penyanyi tetap muda. Hasilnya banyak artis yang sudah tua dan tetap kelihatan tua. Seandainya ketuaan bisa tertutupi dengan selalu gembira dan tertawa pasti para pelawak tetap muda. Kenyataannya banyak pelawak yang sudah tua dan tetap kelihatan tua. Orang tidak bisa menutupi ketuaan dengan mempermak organ tubuh karena kepalsuan tetap kelihatan.

Kenyataan membuktikan bahwa ketuaan tidak bisa tertutupi dengan cara apapun. Ketuaan pada diri manusia merupakan bagian dari kehendak Tuhan pencipta. Ketidak berdayaan manusia menutupi ketuaan membuktikan kebenaran firman Allah dalam surah Yaasiin ayat 68 tentang siklus kehidupan. “Barangsiapa yang Kami panjangkan umurnya, niscaya Kami kembalikan dia kepada kejadiannya. Maka apakah mereka tidak memikirkan?”. Jika umur semakin tua pasti serba dikurangi dalam berbagai hal. Kurang pendengaran, ketajaman penglihatan menurun. sering sakit sakitan, makanan banyak yang menjadi pantangan, kurang tidur dan sebagainya.

Bagi orang beriman, siklus kehidupan menjadi pelajaran berharga. Proses penuaan sesungguhnya merupakan sebuah tanda pengingat bagi setiap orang. Betapa pun berkuasanya manusia, betapa pun tampan dan cantiknya, betapapun gagahnya, pada akhirnya terbentur pada usia dan keterbatasan diri. Usia tua juga mengingatkan banyaknya nikmat Tuhan selama ini. Sekian tahun hidup di dunia, sudah banyak mereguk pemberian Tuhan di alam semesta. Lemahnya fisik di ujung kehidupan menyadarkan diri untuk mengakui kebesaran Tuhan.

Semakin tua semakin tahu diri dan tidak mau terjerumus mengikuti nafsu syaitan yang menjauhkan diri dengan Tuhan. Saatnya dalam hidup ini dekat dengan Tuhan, kembali mensyukuri nikmat Tuhan yang banyak. Sudah waktunya menjalankan ibadah secara sempurna. Berkurangnya kekuatan diri sebagai isyarat dekatnya akhir kehidupan. Sudah waktunya mempersiapkan bekal sebanyak mungkin untuk kehidupan baru. Introspeksi terus diri ini, jika selama ini baik harusnya mempertahankan dan memperbanyak kebaikan itu. Jika selama ini berada di jalan yang salah, harusnya kembali ke jalan-Nya.

Subhanallah, Maha suci Allah sang pencipta. Siklus kehidupan manusia berada dalam genggaman-Nya. Hidup melaju begitu cepat. Hingga tak sadar wajah semakin berkerut. Banyak pikiran tenggelam dalam kemelut. Tubuh yang tak lagi menurut.
Topeng muka sudah mulai melorot. Kata-kata tak bisa lagi diinput. Wajah cantik dan paras tampan berangsur out. Ya Allah, tolong kami agar bisa memanfaatkan anugerah hidup ini. Bantulah kami untuk bisa mengingat-Mu, mensyukuri segala nikmat-Mu dan mampu beribadah dengan sempurna di hadapan-Mu.

*Wakil Ketua Pengadilan Agama Kabupaten Kediri

Add comment


Security code
Refresh

Layanan dan Prosedur Berperkara Untuk Disabilitas

 

 

Hubungi Kami

Pengadilan Agama Kab. Kediri

Jl. Sekartaji, No. 12 - 64101

Ngasem - Kabupaten Kediri

Jawa Timur Telp: 0354 - 682175


Email : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

           Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.


 

Media Sosial :

FB icon IG icon YT icon GMAP


 

Pengadilan Agama Kabupaten Kediri@2020